- Aku bangun dari tidur yg nyenyak, isteri dan seorang anakku masih di Jogja. Rencananya sore ini aku akan menjemput di Cengkareng.
Pagi ini hujan turun rintik-rintik, tapi semalam hujan sepertinya turun dengan lebatnya. Setelah mandi kubergegas ke ruang makan dilantai bawah.
Saat kulewat depan kamar Eci adik iparku, kulihat pintu kamarnya sedikit terbuka. Eci sudah ikut dengan ku sejak 3 tahun lalu, ia kini kerja di BNI Pasar minggu.
Tiba-tiba timbul keinginan di benakku untuk mengintip kamar eci, dari sela pintu itu kulihat Eci masih tertidur pulas, …..ia mengenakan daster tidur pendek berwarna kuning gading berenda, ah cantik sekali dia, batin ku sambil menatap wajahnya yang putih bersih.
Pelan-pelan, aku masuk ke dalam kamar sambil melangkah sangat pelan karena sepatuku telah kubuka terlebih dahulu.
Kupandangi wajah cantik dan juga seluruh tubuhnya yang tertidut terlentang itu.
Tiba-tiba ia menggeliat kesamping kiri, kaki kanannya agak menekuk hingga celana dalamnya terlihat jelas oleh ku. Dengan seksama sambil menahan nafas ku pandangi seluruh sudut celana dalam eci. Garis memeknya membayang jelas,…..ah gila, aku jadi terangsang.
Pelan tapi pasti ******ku mulai tegang tegak berdiri, hingga celana kerja ku terasa sesak.
Apalagi kulihat, dari pinggiran celana dalam eci kuperhatikan bulu-bulu jembutnya sedikit keluar.
…..pelan-pelan kuraba pahanya,
tapi tiba-tiba eci terbangun, ia tampak kaget melihat aku ada dikamarya.
Hah, mas sedang apa disini ? tanyanya bingung.
Dengan sedikit gugup kutarik tanganku dari atas pahanya’
Ee…mas, Cuma mau ngebangunin …kamu, ntar kamu kesiangan ketempat kerja?! Kataku grogi.
Oo…makasih ya mas, balas eci seraya duduk dipinggiran tempat tidur.
Ok deh, ‘ kamu bangun ya ?! kataku seraya keluar kamar eci dengan perasaan dan jantung masih berdegup keras.
Lalu aku menuju ruang makan, kuseduh secangkir kopi pahit.Pikiranku masih melayang membayangkan pengalamanku barusan.
Kenapa senyum-senyum sendiri mas’ tanya eci tiba-tiba melintas didepan ku.
Ah ngga’ kataku datar
Mas mau kumasak in sarapan ? tanya eci
Ngga ah, mas mau berangkat kerja 10 menit lagi, kataku
Kulirik eci tengah membuat orange jus kesukaannya, lalu gelas nya diletakkan diseberang posisiku duduk. Lalu ia bergegas kekamar mandi.
Seketika timbukeisengan di otak kotorku, didalam bungkus marlboro ku masih kusimpan 1 butir inex sisa semalam. Inex itu aku remas sampai hancur lalu kumasukkan ke dalam minumannya. Pelan-pelan kuaduk sampai rata.
Setelah itu aku berjinjit ke dalam gudang di samping kamar mandi, diruang gelap dan berdebu itu ada lubang yang cukup untuk mengintip.
Dari sela-sela lubang kulihat eci tengah membasahi tubuhnya, posisinya membelakangi lubang intipku, jadi aku hanya melihat punggung dan bongkahan montok pantatnya.
Mataku tak berkedip saat tubuh putih nan montok itu menghadap lubang intipku. Kutahan nafasku yang mulai memburu, kuremas dan kukocok batang ******ku.
Kulihat memeknya yang dikelilingi bulu jembut yang lebat namun rapih …..ah, kuharus me******* memek ini, batinku. Lama juga ia mandi, dan aku sementara harus puas mengintip saja.
Ketika ia mulai handukan aku segera bergegas keluar dari gudang dan kembali duduk di ruang makan.
Saat ia melintas, aku meirik tubuhnya yang dililit handuk
Eci, hari ini kayaknya bakal turun hujan lagi deh, kata ku
Iya mas, nanti aku membonceng motor sampai halte depan ya’ balas eci
Ok, kataku singkat
Segera ia masuk kedalam kamarnya
Tak lama ia sudah keluar dengan seragam kerjanya,
Cantik sekali kamu, puji ku
Ah, mas bisa aja, balas eci malu-malu sambil mengambil gelas jus nya lalu ia meminumnya sampai habis.
Yesss !!! batin ku
Ayo berangkat, ajak ku
Setelah kukunci pintu, segera ku starter motorku.
Ia duduk membonceng dengan memegang pundakku,
Baru berjalan 5 menit, ia mengaduh sambil menyandarkan kepalanya di punggungku
Aduh, kok agak berat nih kepala, gumam eci
Segera hentikan motor,
Kamu mau pulang ? tanya ku
Ia tampak gelisah, bibirnya yang sensual tampak digigit-gigit pelan
Terserah mas,…..
Segera kuputar motorku kembali menuju rumah,
Turun dari motor ia sudah tampak lemas,
Tanpa banyak tanya, eci segera ku papah masuk kedalam kamarnya…..didekat tempat tidur tubuh montok itu kujatuhkan keatas kasur
Auw…..mas, pekiknya pelan
Matanya menatapku sayu, ia semakin menggigit-gigit bibirnya
Kedua kakinya masih menggantung ke bawah, akibatnya posisi nya agak mengangkang
Celana dalamnya terlihat jelas, bentuk memeknya yang agak menggembung membayang sudah…..
Aku haus….ya haus, sex
Dan adik iparku yang montok dan cantik ini sudah terkena pengaruh peransang yang ku berikan,
…mmaasss….., gumamnya, saat eci melihatku melepas dan menurunkan celana panjang dan celana dalam ku.
Batang ******ku tegak dan besar maksimal, tangan kiriku mengayun-ayunkan ******ku ke arahnya,
Masss……., mas badan ku dingin mas. Katanya agak berbisik
Aku hanya tersenyum, tangan kanan ku menggenggam dan mengarahkan tangan kirinya hingga memegang dan menggenggam batang ******ku.
Mulanya eci hanya menggenggam lemas, tapi kemudian ia mulai mengelus dan mengocok-kocok ******ku yang gede ini
Yeah….terus eci sayang……kataku sedikit berbisik, tangan ku langsung melucuti pakaian kerjanya hingga pakaian atasnya terbuka semua termasuk bh nya yang berenda. Wow..seksi sekali ……gumamku, dadanya membusung dengan putting yang mengeras mancung seiring nafas eci yangsemakin memburu deras.
Oh, mas….ia menggumam sambil terus mengelus dan mengocok batang ******ku yang besar dan keras. Seluruh sudut batang ******ku di dielus dan di remasnya lembut, termasuk sekeliling biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya.
Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke dadanya yang membusung. Lalu kukecup ringan….akhh, mas…geliii….bisik eci lirih.
Namun ia hanya bisa mendesah disaat mulutku mengulum putingnya dengan gemas….kutelsuri seluruh permukaan payudara eci yang bes….montok dan putih.
Sambil terus ku nenen di dadanya yang sesekali ku tarik pelan pake gigi….tanganku bergerak cepat melepaskan rok mini kerjanya dan g string celana dalamnya yang indah…..lututnya dirapatkan menahan gerakan tanganku menarik lepas celana dalamnya saat sudah berada di atas lutut…..
Kenapa say ? tanya ku…..
Ia tidak menjawab, melainkan hanya menatapku sayu …kemudian ia membuka lebar-lebar kakinya, hingga celana dalamnya bisa kulucuti dengan mudahnya..
Begitu celana dalamnya kulucuti segera kulihat memeknya yang merangsang dihiasi bulu jembut yang masih jarang namun terlihat ditata dengan rapih.
Indah sekali memekmu ini..eci, kataku berbisik di telinga kanannya.
Eci hanyamemejamkan mata dan berkedip mendengar kata-kataku itu.
Lalu tangannya yang tengah mengelus-ngelus batang ******ku…segera ku angkat dan kulepas dari batang ******ku. Lalu tangannya ku angkat dan kutaruh disamping kepalanya…ia terlihat pasrah saat ku buka pahanya lebar-lebar…..wah..belahan memeknya sangat merangsang aku,….eci, sudah lama aku ingin bisa ******* sama kamu, kataku tegas.
Dengan cepat kudekatkan kepalaku ke permukaan memeknya…lalu dengan mantap kujilat permukaan liang memeknya ….sluurpp…enak dan harum sekali, pikirku.
Ahhh….ahhh…mas, auuw…ahhh….desah eci seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati lubang kenikmatannya. Tangannya menjambak rambutku saat lidahku ku tusuk dalam ke memeknya itu….auugh… pekiknya.
Dengan semangat kujilati terus memeknya hingga basah…..selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati memeknya itu….keringat dan desahan nafas eci seakan berpacu….
Lalu ku arahkan batang ******ku ke lubang memeknya eci….sesaat kusapu ke garis memeknya…..geli sekali.
Mas,…..katanya pelan.
Ada pa eci sayang ? tanyaku menghentikan gerakan ******ku di bibir memeknya.
Akku…masih perawan mas….aku takut…jawab eci lirih.
Jangan takut sayang….ntar mas, akan bertanggung jawab, kataku gombal. Namun dalam benakku bersorak….gileee beber, hari gini dapet perawan.
Tapi…pelan-pelan ya mas… pinta nya ,
Beres sayang….jawabku singka, seraya mengarahkan kepala ******ku yang bulat besar ke lubang memeknya.
Lau dengan pelan kudorong perlahan masuk….namun agak sulit…sempit sekali,
Augh….auw…sakkiittttt, mas….auh…gumam eci, seraya meremas tempat tidur dan sedikit menutup bukaan pahanya.
Tahan dikit ..cantik….rayu kui,
Bleeebb..bbebeb….akhirnya setelah cukup lama mencoba batangan ******ku amblas juga masuk kedalam memeknya.
Augh…auuuhh…saaakit sekalliiii massss….kata eci sambil menggigit bibirnya.
Kudiamkan batang ******ku sejenak didalam memeknya….ugh, kuat sekali jepitan memeknya….batinku senang.
Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan ******ku maju mundur didalam liang memek eci…..bleb…slep…bleb…sleppp….Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun ******ku, …..eci memejamkan mata seraya memeluk leherku erat.
Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan ****** ku maju mundur mencoblos memeknya….
Augh…enak sekali …sayanggg….bisikku gemas di telinganya, sambil menjilati telinga eci yang mungil.
Auw…ahhh..ahhh…..ugh…ahh…mas…ahh… balas eci , semula gerakannya kaku namun kemudian ia mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul.
Enak eci…terus goyang say, kulihat matanya sedikit menangis, namun mulutnya terbuka terengah-engah seirama tusukan ******ku di memeknya.
Sesekali ia menggigit dada dan leherku.
……
selebb…clebbb…sleppeeet…blebbb…bunyai gesekan ****** dengan memek semakin nyaring. Dengan semangat….kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan ******ku lebih cepat lagi…..eci semakin mendesah dan terengah keenakan……aku tak peduli dengan suara pembantu ku didapur yang tampaknya sudah pulang dari pasar…ia rupanya lewat pintu belakang, sehingga tidak melintasi pintu kamar eci yang terbuka lebar.
Ah bodo amat,…biar dia liat sekalian…pikirku.
Terus ku pacu irama ******* ku….hingga kumerasa kepala ******ku linu , geli….enak sekali….kaki eci kini melingkar di pinggangku, hingga tusukan ******ku terasa semakin dalam.
20 menit kemudian ….tubuh eci menegang dengan hebat, lalu…
auw…..enak masss….enak, aku…mau pipi…sss….ahhhh….gumamnya meracau sambil menggigit dada kiriku.
Rupanya eci telah mencapai puncaknya….memeknya terasa sangat basah sekali…..hingga ******ku terasa licin saat menggelosor masuk ke memeknya.
Lalu tubuhnya sangat lemas…..seperti tak bertulang.
Dari sudut mataku sekilas kulihat Minah pembantuku mengintip dari balik ordeng pintu, ah rupanya ia tengah menonton aku yang lagi asyik….batinku ..namun aku pura-pura tidak tau dan terus mengocok lubang memek eci.
Dari lubang memek eci tampak menetes darah bercampur cairan lengket…meluber…..akh puas juga aku dapat perawan, kataku dalam hati.
Lalu kucabut batang ******ku yang masih keras dari lubang memek eci…..sementara eci terlentang…lemas….wajahnya masih tampak tegang , keringatnya membasahi sekujur tubuhnya…hingga tubuh putihnya semakin mengkilat bak pualam.
Batang ******ku mengkilat dikelilingi cairan bekas eci…..karena belum keluar, maka aku masih sangat bernafsu sekali…..
Eci,…mas belum keluar nih….kataku pelan,
Kamu…buka mulut donk say…perintahku, seraya naik tubuhnya dan mengarahkan batang ******ku ke mulutnya ….
Oekh…pertama ia mau muntah saat ******ku masuk kemulutnya yang mungil…namun kemudian ia mulai terbisa mengocok dan mengulum ******ku…
Ah…enak..eci, sepong terus…kamu makin jago deh say, pekikku pelan keenakan….
Isap ya sa….akhhh…….kataku menegang, saat kurasakan kepala ******ku memuncratkan sperma kuat-kuat ke dalam mulut eci…..akh…crooot…crooot..croot…. peju ku meluber dimulut eci…….ia menelan peju ku sisanya di ludahkan keluar….ah, seksi sekali….
@
Tagged @ Adik Ipar
Tagged @ Saudara
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten